1. http://www.ownskin.com/theme_detail?t=Y7P2LKC4&db=1

2.  http://www.ownskin.com/theme_detail?t=52594Tn7&db=1
3. http://www.ownskin.com/theme_detail?t=7E8mDMij&db=1

















SELAMAT MENDOWNLOAD
kasih saran, kritik juga ya 

iNi cerita copas .. hehehe


Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untuk berjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya,

Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah
Pemuda : Boleh kah?
Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si Pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.
Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si Pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Gadis : Mari, silahkan duduk
Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.

Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?
Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.
Ayah Gadis : oh..
Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang utama dan ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?
Pemuda : eh,  Sudah Bu. Terima kasih.
Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.
Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe
Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?
Ibu Gadis : eh, ayah ini?
Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe
Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?
Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap Kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, Bisa saya tanya sedikit Pak?
Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!

Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?
Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-
Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.
Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?
Ayah Gadi s : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih
Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- dari mana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?
Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : boleh saya bertanya lagi, apakah anak Bapak pandai memasak?
Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun Terus langsung makan siang.
Ibu Gadis : apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.
Ibu Gadis : ih ayah ini!
Pemuda: (bengong)  Ehh.. iya cukup Pak, sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi. Bisa kah dia membaca qur’an?
Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok
Pemuda : belajar dengan maknanya?
Ibu Gadis : mungkin.
Pemuda : hmm.
Ibu Gadis : kenapa?
Pemuda : oh tidak apa2 Bu =). Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?
Ayah Gadis : apa maksud kamu Tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.
Pemuda : setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit-sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.
Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.

Pemuda : oleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. sebelum dia menjadi istri saya, Dosa-dosanya juga akan menjadi dosa Bapak dan Ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.
Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara. Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, Terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum. Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, Ayah hanya ingin anak Ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?
Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Pemuda : sungguh demikian? Boleh saya sambung lagi? Bapak,Ibu.. saya bukanlah siapa2. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung. Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantiknya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan. Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si Pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si Pemuda itu.
Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?
Pemuda : ehh. maaf Pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang Kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.

Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kawin dengan anak aku!
Pemuda : semakin lama lah hal itu. Mungkin Di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.

Baiklah,.Kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka  ’izinkan saya berzina dengan anak Bapak’?
Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.

Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, syetan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia. Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman Bapak dan Ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi  hal berat. Yang berat-berat itu Bapak sendiri pun bisa membayangkan.
Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula!?
Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah. kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda-pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.
Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??
Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.

“Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui. “(An Nur 32).

Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu insyaAllah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.
Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata-kata si Pemuda. berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda. Dan ayah si gadis mendapat akal.

Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’  dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaroh dimana muka ini.
Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau’ kecelakaan’ mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa nik, ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.
Ayah Gadis : serius lah nak!
Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam.
Saya  bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.
Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan Bapak dan Ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.


Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si Pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si gadis untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon untuk keluar. Di pinggir jendela tua si gadis melihat si Pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi. Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si Pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si Pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggam erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.

Ibu Gadis : apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ni. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.
Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu Keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.
Gadis : sudah tidak ada mood untuk pergi ayah..

kemudian Si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.

Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis,

“Andai Allah telah memilih dirimu untukku,
aku ridho dan akan terus bersama mu,

Apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki,
aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. :)
siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf.

Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“
###
sahabat yang baik hatinya, terkadang fenomena seperti diatas masih saja sering terjadi. wahai kalian pemuda dan pemudi yang dirahmati Allah, jika kalian merasa telah mampu dan yakin untuk menikah. maka segerakanlah. sungguh-sungguh merugi orang yang menunda-nunda terhadap ramatnya Allah.

16 juni 1997 itulah hari lahirku .. Saat aku masih bayi aku sangat lah dimanja oleh orang tuaku yang telah merawatku sehingga aku besar .... Aku diberi nama Hong ki, aku adalah cowo cupu yang selalu di bully di sekolah ,, yaaa... itulah aku .. Aku duduk di kelas 1 smp , aku mempunyai teman seorang cewe yang setia dan selalu membela ku saat aku di bully oleh teman teman ku

Pagi itu aku terbangun oleh suara kicauan burung yang merdu .. Hari ini adalah hari pertama aku sekolah , sekolah favorit di kota SEOUL ini .. SMP Dong joung .. Pagi pagi kira kira jam 6 aku segera pergi ke kamar mandi untuk mandi dan setelah mandi bergegas untuk sekolah,, eitsss, tentunya pake sepatu dan seragam,,
Sesampai di sekolah aku senang sekali mendapatkan teman pertama ku atau bisa dibilang sahabat perempuan bernama Shin hye.. 
Perkenalanku denganya berawal dari saat aku membawa buku dari perpustakaan untuk tugas tugas ku , tiba tiba ada seorang cewe berlari dan menabrak bahuku dan saat itulah buku buku ku jatuh dan cewe itu mulai menghampiri ku dan membantu membereskan buku ku yang berceceran dibawah lantai

"eh kamu gakpapa kan " shin hye bertanya.
" gak .. gaakk.. gak papa " jawabku
" nama kamu siapa?" tanya nya lagi.
" nama aku hong.." sengaja ku potong supaya dia penasaran
" hong kong .. wihhh kayya nama tempat aja.. hahaha" dia pun tertawa
" bukan nama aku hong ki" jawab ku
" oh hong ..." jawab dia dan memanggilku dengan sebutan hong
" eh sini ku bantu .. Maaf ya sudah nabrak kamu , aku gak sengaja" ujar dia
" iya gak papa" jwab ku
" kamu kelas berapa" tanya dia
" aku kelas 1e" penjelasan ku
" oh aku kelas 1d" ujar shin hye

Selama perbincangan itu ,, ditengah perbincangan itu tiba tiba bel berbunyi  dan aku pun segera pergi ke kelas.
"eh udah bel tuh akuu masuk dulu yah" aku pun bergegas pergi
" eh iya,, nanti istirahat kita temuan di taman yu " shin hye mengajak
" hmmmmmtt... iya iya " aku menjawab
"yaudah bayyyyyyy" dia melambaikan tangan dan bergegas berlari masuk kelas

Akupun masuk ke kelas dan tiba tiba saat aku masuk, ada seorang teman ku yang menjaili aku , dengan melentangkan kakinya sehingga aku pun terjatuh ... Nama dia park yoong
" (Bruggghtt) aduhhh sakit " aku terjatuh
"hahahahahahaha..." dia malah tertawa
"kok kamu malah ketawa sih" jawab ku
" suka suka saya donk .. huuuuu" dia menjawab dan bersorak kepadaku

Tiba tiba guru datang , nama guru itu jung young dia ayah nya anak yang tadi menjatuh kan ku... Anak anak pun duduk ke bangku nya masing masing
" selamat pagiiii paaaa" sorai murid murid
"pagi anak anak , siapkan buku bahasa korea kalian " bapa jung young
Anak anak pun mulai mengeluarkan buku nya masing masing...
Dan belajar dengan tenang ,,
.
.
.
.
.
.
.
Bel istirahat berbunyi murid murid segera meninggalkan kelas dan aku pun pergi ke taman untuk bertemu dengan perempuan itu
Tiba di taman , dia sudah datang duluan ternyata, aku segera menghampiri  dia dan duduk bersama di Kursi taman berwarna putih itu
" ada apa?" tanya ku
" kamu ada jadwal gak sepulang sekolah" jawab shin
" gak ada sih emang kenapa" tanya ku lagi
" gimana kalau kita main ke tempat wisata di seoul" ujar shin
" ayo ayo .. Tapi aku harus izin sama orang tuaku dulu ya"

" oh ya nanti aku jemput ya" tanya shin
" iya iya" uajr ku

Bel masuk berbunyi dan aku segera masuk dan dijaili lg oleh anak guru yang bandel itu
seperti biasa dia menjaili ku dengan menjatuhkan aku dengan kakinya
Hufftt benar - benar sial hari ini , kupikir dia mengerjaiku hanya hari ini tapi ternyata tidak..

Pelajaran selesai dan ku bergegas pulang..

Aku berpamitan kepada orang tuaku dan untung mereka mengijiniku untul pergi besama shin

.
.
.
.
.
besambung

Teman,,
Ingatkah saat kitabercanda
Ingatkah saat kita terttawa
Ingatkah saat kita lupa
Kalau sebentar lagi kita akan berpisah

Teman,,
tiga tahun telah berlalu
Kita berpisah dengan bersendu
Teman,,
Aku tak rela meninggalkan kalian
Semangat kalian yang membuatku ceria

Teman,,
Kapan kita bisa bertemu
Aku rindu dengan kehadiran kalian
Ku ingin bercanda, tertawa dan kembali ceria seperti yang dulu
Teman,,
Walau kini kita sudah berpisah
aku akan selalu mengingat kalian

TEMAN, AKU RINDU

di 21.36 Diposting oleh Imad 0 Comments

Assalamualaikum..
Hai teman teman nama saya imad berasal dari bandung
saya anak keempat dari 7 bersaudara'mungkin saya adalah anak yang lumayan sial

muka ku lugu tapi sikap ku aneh
selalu diremehkan
dibeda-bedakan
itulah yang kurasakan
tapi aku bersyukur atas pemberian dari allah itu


Langsung saja k\ke point nya ya

Teman2 sebangsa dan setanah air..
blog ini adalah berisi tentang puisi puisi jkarya ku
ya..... walaaupun gaje

nah.. untuk teman2 yang mau puisinya di post kan di blog ku inbox aja ke facebook ku
emailnya imaddudin13@yahoo.com ATAU bisa mngunjungi https://www.facebook.com/a.njellshinhye

mudah mudahan aja karya puisi kalian dan karya saya bisa berguna tuk semua orang

dan bisa diakui oleh semua rakyat indonesia maupun luar negeri,,
AMINNNNNN

di 21.24 Diposting oleh Imad 0 Comments

Hidupku..
Kini sudah tiada arti
Hidupku..
Tak berguna sama sekali
Hidupku..
Bagaikan batang mawar yang berduri
Ku berharap di suatu saat nanti
Ku bisa hidup bahagia kembali...

Ku pejamkan Mata..
Ku berharap ini semua hanyalah sebuah mimpi
Dan disaat ku buka mata
Ternyata ini adalah kenyataan yang menyedihkan
Aku diremehkan
Aku dihiraukan..
Seakan akan aku hanyalah bangku kosong yang rusak dan tidak dapat ditempati lagi

Andai aku menjadi orang itu..
Aku pasti sudah hidup bahagia
Aku kan selalu dibanggakan orang
Aku kan selalu ditemani

Hidupku..
Kini sudah tidak lagi dihaparpkan
Masa depanku..
Bagaikan seekor semut yang berjalan tak tentu arah

Andai kau tahu..
Hidupku sangatlah membosankan
Diremehkan, dikucilkan
Itulah yaang kurasakan sepanjang hari

Hidup masa depan ku
TAK TENTU ARAH DAN TUJUAN


THE END...
itulah yang bisa ku sampaikan hari ini

mohon tinggalkan komen dan semacamnya
assalamulaikum